Rabu, 21 Januari 2015

Ketika seorang manusia berharap...



Ketika seorang manusia berharap...
Ia hanya bisa menengadahkan kedua tangannya
Memasrahkan diri kepada-Nya
Merendahkan diri dihadapan-Nya
Dan saat seperti itu sangat tepat untuk mengeluarkan air mata

Air  mata yang keluar itu...
Menyiratkan beberapa makna yang hanya diketahui oleh Yang Maha Kuasa
Manusia hanya bisa menduga-duga yang tak tahu bagaimana kebenarannya
Banyak makna yang terkandung saat keluarnya air mata
Entah apa sebenarnya makna itu

Harapankah?
Mungkin saja
Munculah sebuah pertanyaan lagi
Mengharapkan apa? Siapa? Atau harapan yang bagaimana?
Jawabannya hanya satu
Ada di dalam ‘hati’

Senin, 19 Januari 2015

Memang Bukan 'Bintang' Biasa


"Dan yang terbaik selamanya bersama
Akan ku berikan bintangku demi cintamu
And when you keep on believing
Thousand miles can be seized by running
The miracles can do things though can’t do"

Potongan lirik lagu tersebut mungkin sudah sangat familiar. Entah kenapa aku jadi suka dengan lagu itu. Apa karena kejadian kemarin? Astaghfirullah, sesungguhnya aku tidak ingin merasakan hal-hal tersebut lagi. Tapi entah kenapa hal tersebut bisa muncul dengan tiba-tiba -__-‘
Ah aku benci hal seperti ini. Pikiranku pun semakin tidak terkontrol. Aku sedang berusaha menjauhi hal-hal yang seharusnya tidak hadir di saat-saat seperti ini. Aku yakin ada waktu yang tepat. Tapi kenapa sekarang? Sungguh aku tak ingin hal tersebut hadir sekarang.
Apa mungkin ini sebuah tahap pembelajaran pertama untukku? Ya, mungkin. Mungkin ini sebuah tantangan yang harus ku hadapi. Aku tak ingin memikirkan hal bodoh seperti ini. Sungguh aku tak ingin. Aku lelah bila harus merasakan hal seperti ini lagi, ya aku lelah bahkan sangat lelah. Semua yang berurusan dengan perasaan sangat membuatku lelah. Maka dari itu aku sedang berusaha menghindari hal-hal yang berkaitan dengan ‘perasaan’. Tapi jangan salah paham dulu, aku menghindari hal tersebut untuk saat ini saja. Karena waktunya memang belum tepat. Jika waktunya sudah tepat, insyaAllah dengan izin Allah aku pasti bisa menerimanya. “Membicarakan tentang perasaan memang tak akan ada habisnya”. Ya , menurutku itu benar.


Sabtu, 17 Januari 2015

Cinta Sejati? Ya Cinta kepada Allah :)

Cinta monyet? Sudah pernah.
Cinta diam-diam? Sudah pernah.
Cinta bertepuk sebelah tangan? Sudah pernah.
Pacaran? Sudah pernah.
Keempat hal tersebut sangat menyakitkan. Memang awalnya indah, tapi akhirnya? mungkin sudah bisa kalian tebak. ya, semua itu bisa dibilang kekhilafan saya. menyesal? sudah pasti. tapi, saya mengambil sisi positif dari peristiwa tersebut,"jangan pernah mengulanginya lagi". Sore tadi saya membaca sebuah blog yang membicarakan tentang khalwat. Saya penasaran, apa sih khalwat itu? setelah saya membaca sampai tuntas akhirnya saya tahu.
Pada saat membaca, saya mengingat kembali apa yang pernah saya lakukan dimasa lalu. Astaghfirullah, hati saya bergetar dan air mata sudah memenuhi kelopak mata saya. Astaghfirullah, saya menyadari betapa bodohnya saya waktu itu. Betapa dangkalnya pikiran saya waktu itu.
Hal-hal tersebut menyadarkan saya. Kini saya berusaha untuk menjadi muslimah yang lebih baik dari sebelumnya. saya tidak ingin hal-hal tersebut terjadi lagi. Saya bersyukur diberi hidayah oleh Allah, alhamdulillah. Kini saya berusaha semaksimal mungkin untuk menjauhi khalwat dan sejenisnya. Memang benar, "cinta yang sesungguhnya (sejati) adalah cinta kepada Allah". Allah memberikan cinta yang begitu besar kepada kita.Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Alangkah indahnya apabila kita menjalankan syariat Allah. Apalagi syariat yang berhubungan dengan cinta. Allah begitu baik meberikan fasilitas kepada manusia untuk menemukan jodoh. Dimulai dari ta'aruf, khitbah, dan puncaknya adalah akad nikah. Subhanallah , sungguh indahnya jalan Allah :)
Bismillah, ayo luruskan niat dan istiqomah di jalan yang diridhai Allah Swt. :)